Khamis, 20 Jun 2013

Hadis nabi & cinta


 Menurut hadis Nabi, orang yang sedang jatuh cinta cenderung selalu mengingat dan menyebut orang yang dicintainya (man ahabba syai'ankatsura dzikruhu), kata Nabi, orang juga bisa diperbudak oleh cintanya (man ahabba syai'an fa huwa `abduhu). Kata Nabi juga, ciri dari cinta sejati ada tiga :

1.    lebih suka berbicara dengan yg dicintai dibanding dgn yang lain
2.    lebih suka berkumpul dengan yg dicintai dibanding dgn yang lain, dan
3.    lebih suka mengikut kemauan yg dicintai dibanding kemauan orang lain/diri sendiri. Bagi orang yang telah jatuh cinta kepada Allah SWT, maka ia lebih suka berbicara dengan Allah Swt, dengan membaca firman Nya, lebih suka bercengkerama dengan Allah SWT dalam I`tikaf, dan lebih suka mengikuti perintah Alloh SWT daripada perintah yang lain.

Dalam Qur'an cinta memiliki 8 pengertian berikut ini penjelasannya:
1.  Cinta mawaddah  
     Cinta mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara. Org yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia
 ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain. <---cenderung mcm remaja skrg
2.  Cinta rahmah    
     Cinta rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi.
 Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih meski untuk itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya.Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antar orang yang bertaliandarah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari itu maka dalam al Qur'an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham ,yakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri,yang berasal dari  kasih sayang ibu, disebut rahim (dari kata rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim. Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim, atau silaturrahmi artinya menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta mawaddah dan rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin-dunia akhirat.
3.  Cinta mail     
     Cinta mail adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga kurang perhatian dlm hal2 lain. Cinta jenis mail ini dalam al Qur'an disebut dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang lama.
4.  Cinta syaghaf     
     Cinta syaghaf adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qadsyaghafaha hubba) bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tak menyedari apa yang dilakukan. Al Qur'an menggunakan term syaghaf ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, istri pembesar Mesir kepada bujangnya, Yusuf.
5.  Cinta ra'fah
     Cinta ra’fah adalah rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma2 kebenaran, misalnya            kasihan kepada anak sehingga tidak tega membangunkannya untuk solat, membelanya meskipun salah. Al Qur'an menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta ra`fah menyebabkan orang tidak
menegakkan hukum Allah, dalam hal ini khusus hukuman bagi pezina. 
6.  Cinta shobwah    
     Cinta shobwah adalah cinta buta, cinta yang mendorong perilaku penyimpang tanpa sanggup mengelak. Al-Qur'an menyebut term ni ketika mengkisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan  Zulaiha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja), sebab jika tidak, lama kelamaanYusuf tergelincir juga dalam perbuatan bodoh, wa illa tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun mialjahilin
7.  Cinta syauq (rindu)
     Cinta syauq (rindu) ini bukan dari al Qur'an tetapi dari hadis yang menafsirkan al Qur'an. Dalam surah al `Ankabut ayat 5 dikatakan bahwa barang siapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa ma'tsur dari hadis riwayat Ahmad; wa as'aluka ladzzata annadzori ila wajhikawa as syauqa ila liqa'ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu. Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat al Muhibbin waNuzhat al Musytaqin, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati kepada sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang apinya berada di dalam hati sang pecinta, hurqat al mahabbahwa iltihab naruha fi qalb al muhibbi.
8.  Cinta kulfah     
    Cinta kulfah adalah perasaan cinta yang disertai kesedaran mendidik kpd hal2 yang positif meski
sulit, spt org tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada  pembantu. Jenis cinta ini disebut al Qur'an ketika menyatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, layukallifullah nafsan illa wus`aha 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan